d'BC Network

Kamis, 29 Oktober 2009

Cerdas Optimal Berkat Stimulasi Dini


Cerdas Optimal Berkat Stimulasi Dini
By Republika Newsroom

Cerdas Optimal Berkat Stimulasi Dini

LENGKAPI: Stimulasi musik untuk otak kanan berguna untuk melengkapi stimulasi otak kiri yang banyak diperoleh anak di sekolah.

JAYAPURA--Stimulasi pada masa kecil dapat mempengaruhi kemampuan pengetahuan anak dalam mengembangkan aktivitas berpikir mengenai segala sesuatu yang diserap melalui panca indera. "Stimulasi akan menjadikan sel-sel otak menjadi bercabang-cabang. Ini menunjukkan fungsi berpikir otak lebih maksimal," ujar seorang psikiater, dr Caroline MSc SpKj, di Jayapura, Sabtu (10/10).

Ia menjelaskan, fase paling peka dalam pembentukan otak sebagai wadah kognitif atau yang biasa dikenal dengan "golden age" adalah usia satu hingga lima tahun, selain pada saat anak masih di dalam kandungan.

Stimulasi pada periode usia tersebut sangat mempengaruhi luas dan besarnya wadah pengetahuan sehingga menjadikan seseorang memiliki kemampuan berpikir yang luar biasa. Namun, sebaliknya jika wadah pengetahuan tidak pernah mendapat rangsangan, akan menjadi sempit dan kecil sehingga membentuk seorang individu memiliki kemampuan berpikir yang terbatas.

"Stimulasi pada anak dapat diberikan mulai dari dalam kandungan guna merangsang panca inderanya dalam menerima beragam fakta dari luar yang diberikan orang tua," ujarnya.

Saat sekarang, menurut dr Caroline, dapat memberikan stimulasi dengan berbagai macam cara baik secara alamiah maupun direkayasa. Prinsipnya adalah informasi yang diberikan sebagai rangsangan tersebut haruslah bersifat kaya atau variatif dan memberi efek positif.

Stimulasi secara alamiah dapat dilakukan anak dengan sendirinya ketika yang bersangkutan mulai belajar segala sesuatu dari awal. Misalnya belajar berjalan, makan, atau mencoba menarik perhatian orang-orang di sekelilingnya.



Adapun stimulasi lainnya dapat direkayasa dengan memberikan rangsangan pada setiap inderanya. Misalnya, merangsang penglihatan dengan memberikan warna yang cerah dan terang di dalam kamar tidur atau pada mainannya. Sementara itu, untuk merangsang pendengaran, dapat diberikan bunyi-bunyian berupa musik sejak bayi di dalam kandungan hingga tumbuh menjadi anak.

"Dalam pemilihan musik, sebaiknya orang tua lebih bijak karena musik bisa mempengaruhi IQ serta pembentukan karakter anak. Ada baiknya sejak masih di dalam kandungan anak sudah diperkenalkan dengan musik klasik, sebab itu lebih baik," jelas Caroline.



Sedangkan untuk indera perabaan, kain yang mempunyai tingkat kekasaran atau kelembutan yang bervariasi dapat dijadikan media stimulasi. Semua stimulasi tersebut dapat mengembangkan dan memperluas otak anak sebagai wadah kognitif bagi mereka sehingga dapat tumbuh menjadi individu yang cerdas.

"Peran orang tua sangat menentukan dalam tumbuh kembang anak. Selain itu, agar anak tidak hanya cerdas dalam hal pengetahuan, pendidikan agama dan moral juga harus distimulus sedari dini," katanya. ant/rin

Jumat, 23 Oktober 2009

ada resep nih....

Resep Nugget Ikan Goreng Saus Keju
Bisa menjadi makanan finger food yang bisa dicelup. Buatkan untuk bayi Anda.



Bahan:
200 gram daging ikan tengiri, potong kecil-kecil,
25 gram keju, parut.
1 lembar roti tawar.
1 butir telur ayam.
½ sendok teh garam.
¼ sendok teh merica halus.
1 putir telur, ambil putihnya.
Tepung panir secukupnya.
Minyak untuk menggoreng.

Saus keju:
100 mililiter susu.
50 gram keju, parut.
1 sendok makan mentega.
1 sendok makan tepung terigu.
½ sendok teh garam.

Cara membuat:

1. Masukkan daging ikan, roti dan telur ke dalam blender, haluskan. Tuang ke dalam mangkuk. Tambahkan garam, merica, keju, dan susu. Aduk rata.
2. Ambi loyang tipis kecil, olesi minya. Tuang adonan ikan ke dalamnya, ratakan (tebal adonan 1 cm). kukus sampai matang selama 30 menit, angkat.
3. Setelah dingin, potong-potong adonan sesuai selera. Gulingkan setiap potong adonan di atas tepung panir, celupkan ke dalam putih telur, lalu gulingkan di atas tepung panir lagi.
4. Goreng nugget dalam minyak panas dan banyak sampai kuning kecokelatan, angkat.
5. Saus keju: Lumerkan mentega dalam wajan. Masukkan tepung terigu, aduk. Tuang susu sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai susu habis. Beri garam, aduk. Masukkan keju parut, aduk rata, angkat.
6. Hidangkan nugget bersama saus keju.

sumber : ww.ayahbunda.co.id

Kamis, 22 Oktober 2009

Bayi Berdansa Dengan Musik

Menggendong bayi sambil berputar-putar diiringi musik lembut sangat mengasyikkan! Permainan ini dapat mengasah keseimbangan, kecerdasan, dan indera pendengaran bayi.

Siapkan tape recorder atau CD player dengan musik-musik lembut yang berirama klasik atau gembira. Gendonglah bayi dalam posisi yang paling dia sukai sambil sedikit diayun dan berdansa menurut irama. Sambil berdansa, ayah dan bunda juga bisa ikut berdendang dan menggumamkan lagu sambil tidak lupa tatap terus mata bayi sehingga bayi tahu betapa Anda mencintainya.

Selain menyenangkan bagi ayah dan bundanya, berdansa juga bisa menimbulkan rasa hangat dan aman buat bayi. Kehangatan dan rasa aman ini dapat merangsang kecerdasan bayi. Aneka lagu yang diperdengarkan juga dapat merangsang indera pendengaran bayi. Gerak langkah dan ayunan kita saat berdansa dapat membantu bayi mengasah keseimbangannya sekaligus mengenalkan ritme kepadanya.

Sedangkan tatapan mata penuh cinta dari ayah dan bundanya dapat meningkatkan kecerdasan emosi, mengoptimalkan perkembangan emosional bayi dan mempererat ikatan (bonding) kepada ayah dan bundanya.

sumber : www.ayahbunda.co.id

Selasa, 20 Oktober 2009

Tertawa itu sehat

Manfaat Humor Dalam Keluarga
Ada slogan yang mengatakan “tertawa itu sehat”. Tidak hanya sehat, tertawa dan humor juga dapat mempererat hubungan di dalam keluarga. Masih banyak lagi manfaat humor bagi keluarga.
Seorang anak yang dibesarkan di lingkungan yang penuh humor tidak hanya akan tumbuh menjadi anak yang ceria, tapi juga berpikiran terbuka, tidak mudah tersinggung, tidak mudah stress, dan sebagainya. Berikut manfaat humor bagi keluarga:
  1. Membantu mengurangi ketegangan. Jika dilakukan secara tepat, humor bisa menurunkan tegangan saat bertengkar.
  2. Memberi sudut pandang berbeda, bisa melihat segala sesuatu tidak melulu jelek. Mengubah sudut pandang membuat Anda lebih kreatif menyelesaikan masalah-masalah perkawinan.
  3. Mengurangi stres. Tertawa bisa menyehatkan fisik dan mental.
  4. Membantu membuka pertahanan diri saat terjadi konflik, sehingga tidak saling menyalahkan. Ketika pertahanan diri melonggar, Anda berdua bisa melihat perbedaan lebih cepat tanpa terluka.
  5. Memperbaiki mood, sehingga membuat Anda lebih toleran untuk berkompromi.
  6. Membuat Anda sekeluarga lekat. Saat tertawa bersama, Anda mendapatkan kembali perasaan sebagai sebuah keluarga utuh.
  7. Membuat interaksi sehari-hari lebih playfull dan nyaman.
Ternyata humor itu penting juga bukan? Mulailah dari sekarang mengenalkan humor dalam keluarga.


sumber : www.ayahbunda.co.id

Senin, 19 Oktober 2009

BELAJAR DARI ALAM


BELAJAR MENCINTAI LINGKUNGAN



Global warming atau pemanasan global sedang menjadi sorotan penting saat ini. Dampak yang sangat mengerikan akan bumi ini selalu terbayang di mata saya. Maka sudah menjadi kewajiban bagi setiap orang untuk turut serta memelihara bumi tempat kita berpijak agar tetap lestari. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun sebagai generasi dimasa mendatang harus kita didik untuk mencintai dan memelihara alam dan lingkungan sejak dini.

Sejak anak kami (Kirana) berusia 3 bulan, saya dan suami sering mengajaknya bermain ke alam bebas, tujuannya agar Kirana mengenal dan mencintai lingkungannya yang alami. Seperti kata pepatah ‘Tak kenal maka tak sayang,’ saya berharap akan tumbuh kesadaran untuk mencintai dan menjaga alam dalam diri Kirana. Karena terbiasa bermain di alam, di usianya yang kini menginjak 13 bulan Kirana sudah bisa mengucapkan kata bunga, pohon, burung, kupu-kupu walaupun belum jelas pengucapannya. Kirana terlihat sangat senang bila kami ajak bermain ke alam bebas. Dia juga sangat senang kalau saya ajak menyirami tanaman di depan rumah, kalau sudah begitu mulailah dia bermain tanah dan air sampai bajunya basah dan kotor.


Selain diperkenalkan dengan alam, kami juga mengajarkan Kirana untuk mencintai kebersihan. Tentu mengajarkannya bukan dengan kata-kata perintah (mengingat usianya yang masih balita) tapi dengan cara memberi contoh langsung. Karena Kirana masih kecil maka kamipun memberi contoh mulai dari hal-hal yang kecil saja. Kalau melihat kami sedang bersih-bersih rumah, dia pasti langsung ikut-ikutan meniru kami dan beraksi dengan sapu mungilnya. Kami juga mencontohkan untuk membuang sampah pada tempatnya.

Kami berharap jika sudah besar Kirana menjadi anak yang peduli dan mencintai lingkungannya serta sadar akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian alam..